FIXER adalah inisiatif penelitian berkelanjutan untuk membaca dan memetakan berbagai perkembangan yang terjadi pada praktik kolektif seni di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada strategi keberlangsungan ekonomi mandiri dan gagasan dari gerakan-gerakan dan praktik seni yang dikembangkan oleh kolektif/organisasi/ruang alternatif seni dari berbagai generasi dan wilayah yang ada di Indonesia.
Digagas pertama kali pada tahun 2010 dengan tajuk “Pameran Ruang Alternatif & Kelompok Seni Rupa di Indonesia” di North Art Space serta dikuratori oleh Ade Darmawan dan Rifky Efendi, proyek ini kemudian dikembangkan oleh Gudskul: Studi Kolektif dan Ekosistem Seni Rupa Kontemporer sejak 2019.
Dengan menyusuri peta kolektif FIXER, Anda dapat melihat berbagai kolektif seni yang masuk ke dalam riset FIXER 2021. Kabar baiknya, kecenderungan yang dapat dilihat bahwa keberadaan kolektif seni di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir tidak terkonsentrasi di Jawa saja, melainkan juga di pulau-pulau lainnya.
Menyambut terbitnya buku FIXER, diadakanlah program publik, Mengeja FIXER: Serial Nongkrong Kolektif. Mengeja FIXER diadakan melalui live Instagram pada akun @fixer.indonesia.Mengeja FIXER telah diadakan sebanyak 12 kali sepanjang April - Agustus 2021. Di dalam Mengeja FIXER, berisi obrolan hangat bersama beberapa penulis tamu dan perwakilan kolektif yang menyumbangkan tulisannya untuk buku FIXER
Mengeja FIXER adalah bincang-bincang santai a la nongkrong kolektif seni. Tentu saja perbincangannya akan mengupas A – Z kolektif seni di Indonesia; perkembangan, gagasan, regenerasi, keseharian, dll., dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan tentu saja imajinasi dan serta rencana kolektif seni kedepannya
Seri diskusi delapan kota diadakan sepanjang Desember 2021 sebagai ajang promosi buku Mengeja FIXER 2021 dengan berkolaborasi dengan kolektif seni dan universitas yang ada di kota tujuan. Mengeja FIXER Keliling ini diadakan di Makassar, Semarang, Yogyakarta, Padang Panjang, Bandung, Medan, Kuningan, dan Jakarta.